Kamis, Maret 18, 2010
Detik- detik Cinta Menyentuh...
by:
ekadewieka
at 20.02
Novel ini aq ketemu secara tak sengaja di lemari tua dirumah nenek dikampung. Kondisinya telah usang; kertas coklat, sampul lecek, robek dibeberapa bagian, dan berbau apek khas buku lama.
Tapi entah kenapa Aq ingin memilikinya...
Lalu aq tanyakan pada bibiku milik siapa ini, diapun kurang tahu.Tapi menyarankan aq untuk dibawa pulang saja, karena novel ini sudah lama ada di lemari tersebut.
Benar kata pepatah, jangan menilai sesuatu dari fisiknya,karena ketika dibaca menurut aku sangat bagus. Novel ini berkisah tentang suka duka seorang cacat tubuh.
Senjahari, seorang gadis desa yang manis dan sederhana. Halilintar anak tunggal Raden Mas Sukarno dan Raden Roro Sumarni, orang terkaya yang punya rumah sebesar istana negara dan 13 perusahaan di Jakarta.
Perkawinan antara si kaya dan si miskin dilangsungkan juga karena keduanya sudah saling mencinta. Kehidupan keluarga muda ini serba ditaburi oleh tawa ria dan kebahagiaan.
Tetapi tawa ria itu tidak berlangsung lama, ketika senjahari melahirkan seorang bayi laki- laki yang cacat tubuh. Kakinya seperti kecambah. Hati siapa yang tidak akan pedih dan hancur? telebih- lebih keluarga Raden Mas Sukarno yang feodal itu. Dia tidak rela ada yang merangkak- rangkak seperti anjing didalam rumahnya yang sebesar istana negara itu. Dia tidak mau cucu yang cacat itu menjadi tontonan orang- orang. Karena itu, dia merencanakan agar bayi cacat itu disingkirkan. Kalau perlu dibunuh secara perlahan- lahan!
Adakah ibu yang rela anaknya direnggut dari pelukannya?
Walaupun anak itu cacat, dia adalah titisan darahnya sendiri. Bagian dari nyawanya. Senjahari membawa lari anaknya, Topan kedesa. Hidup di pegunungan dengan mengandalkan dari beternak itik. Topan yang cacat itu merangkak- rangkak, menjadi tukang semir sepatu.
Perjuangan tidak pernah sia-sia. Segala daya dan usaha, serta berkat perhatian seorang guru yang baik budi dan bantuan seorang yang cacat pula, akhirnya topan bisa sekolah dan mendapatkan kaki palsu. Dan bagaimana perjuangan topan dan ibunya yang mulia hatinya mencintai topan yang cacat ini, untuk mencapai cita- citanya.
Bagian novel yang sangat mengharukan buatku; waktu topan dan kakeknya dirampok gerbong kereta, dan akhirnya kakek dan monyetnya tewas lalu topan pulang dengan susah payahnya kerumah. Serta adegan Topan memakai kaki palsunya yang baru. Air mataku tak terbendung lagi. Adegan- adegan tersebut sangat mengharukan, sungguh menyentuh dan menggetarkan hati.
Jika ada novel pembangun jiwa, menurut aq novel ini adalah novel motivasi hidup. Novel ini sarat dengan pesan bahwa Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa. Bukan hanya untuk orang cacat saja tapi buat manusia di zaman sekarang, yang mulai putus asa mengambil jalan pintas bunuh diri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comment:
ini novel pertama yang aku baca. endingnya klo gak salah si halilintar bangkrut karena laju inflasi yang membuat pemerintah membuat rp.1000 menjadi rp 1, dan endingnya si topan meninggal. Bener gak?
Posting Komentar